EXO

EXO

Kamis, 28 April 2011

Tugas PPD-Review Modul 1

PRINSIP DASAR UMUM PERILAKU
Unit 1
Relevansi Konsep-Konsep Dasar Psikologis dengan Kompetensi Profesional Kependidikan
Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, nonformal, maupun informal, dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal sehingga ia mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu. Guru yang ideal dapat bertugas sebagai konservator dan inovator, transmitor, transformator, dan organisator.
Dalam arti terbatas pendidikan merupakan salah satu proses interaksi belajar-mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran. Peran guru dalam konteks ini yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan penilai.
Untuk konteks Indonesia, tugas guru perlu ditambahkan lagi yaitu sebagai pengubah perilaku peserta didik. Terdapat beberapa aliran yang berkenaan dengan pengertian atau konsep dasar perilaku, yaitu paham holisme yang menekankan bahwa perilaku itu bertujuan, yang berarti aspek intrinsik dari dalam individu merupakan faktor penentu yang penting untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya perangsang yang datang dari lingkungan, dan paham behavioristik yang menekankan bahwa pola-pola perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan pengukuhan dengan mengkondisikan sstimulus dalam lingkungan.
Pola urutan mekanisme perilaku: Kebutuhan dirasakan  Dorongan timbul  aktivitas dilakukan  tujuan dihayati.
Garis besar taksonomi perilaku dari Bloom : 1) Kawasan kognitif, Pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Penguraian, Memadukan, Penilaian. 2) Kawasan afektif, Penerimaan, Sambutan, Penghargaan, Pengorganisasian, Karakterisasi, internalisasin dan penjelmaan. 3) Kawasan konatif, gerakan jasmaniah biasa, gerakan indah, komunikasi nonverbal, dan perilaku verbal.



Unit 2
Motovasi dan Dinamika Perilaku Manusia
Motivasi merupakan kekuatan, tenaga, daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Motovasi tersebut timbul dan tumbuh berkembang datang dari dalam individu itu sendiri dan datang dari lingkungan.
Motivasi sendiri digolongkan menjadi dua motif, yang pertama adalah motif primer atau motif dasar yaitu motif yang tidak disadari atau dorongan, motif primer sendiri dibedakan menjadi dorongan fisioligis yaitu bersumber pada kebutuhan organis (contohnya: lapar, haus, dan pernapasan) dan dorongan umum yaitu motif darurat (contohnya: dorongan kasih sayang, takut, kakaguman, dan ingin tahu). Kedua adalah motif sekunder yaitu motif yang berkembang dalam diri individu karena pengalaman dan di pelajari, contohnya yaitu takut yang dipelajari, motif-motif sosial, motif-motif objektif dan interest, maksud dan aspirasi, dan motif berprestasi.
Motif dari setiap gerak perilaku manusia mengandung tiga aspek yang kedudukannya bertahap dan berurutan, yaitu motivating state, motivated behavior, dan satisfied conditions. Motivating state yaitu timbulnya kekuatan dan terjadinya kesiapsediaan sebagai akibat terasanya kebutuhan jaringan atau sekresi, hormonal dalam diri organisme atau karena terangsang oleh stimulasi tertentu. Motivated behavior adalah bergeraknya organisme ke arah tujuan tertentu sesuai dengan sifat kebutuhan yang hendak dipenuhi dan dipuaskannya, misalnya lapar mencari makanan dan memakannya. Satisfied conditions yaitu jika tercapainya suatu tujuan atau memenuhi kebutuhan, maka keseimbangan dalam diri organisme akan pulih kembali, atau sebaliknya, terjadinya ketegangan yang memuncak jika insentifnya tidak tercapai, sehingga individu merasa kecewa.
Kepuasan itu bersifat temporal atau sementara. Dinamika proses perilaku akan berlangsung secara siklus : motif  perilaku instrumental  insentif  rasa puas/kecewa.
Meskipun motivasi itu merupakan suatu pengukuran, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat kita amati. Yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatornya dalam term-term tertentu, antara lain: durasinya kegiatan, frekuensinya kegiatan, presistensinya pada tujuan kegiatan, ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, tingkatan aspirasinya yang hendak dicapai dengan kegiatan yang hendak dilakukan, tingkatan kualifikasi prestasi, produk atau output yang dicapai dari kegiatannya, dan arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan. Teknik pendekatan dan pengukuran yang digunakan, antara lain dengan tes tindakan, kuesioner dan inventori, mengarang bebas, serta tes prestasi dan skala sikap.
Saran upaya untuk meningkatkan motivasi kerja dan termasuk perbuatan belajar, yaitu hindarkan sugesti dan kondisi yang negatif, ciptakan situasi kompetisi yang sehat, adakan pacemaking, informasikan hasil kegiatan dan berikan kesempatan kepada individu atau kelompok bersangkutan untuk mendiskusikannya, dan dalam hal tertentu berikan ganjaran dan hadiah.
Tahapan dalam rangkaian proses pemenuhan felt-needs individu, yaitu instrumental behaviornya dan goal atau incentive-nya. Faktor-faktor individu dalam memilih pilihan di antara alternatif yang ada yaitu faktor pertimbangan untung-rugi dan faktor kemauan serta kata hati. Jika dalam proses memilih sebuah pilihan faktor-faktor tersebut sama kuatnya, dan proses tersebut tidak dapat dilakukan dengan segera, maka dalam diri individu yang bersangkutan akan terjadi perang batin yang tidak berkesudahan dan berkeputusan. Dan jika perang batin tersebut tidak segera diatasi, individu yang bersangkutan akan mengalami rasa kekecewaan yang amat mendalam karena tujuan yang dikehendakinya tak kunjung terlaksana dan tercapai (frustasi).
Reaksi individu dengan frustasi yang di alaminya bermacam-macam, tergantung pada kemampuan berfungsi akal sehatnya. Jika akal sehatnya berani menghadapi kenyataan, pada akhirnya ia dapat juga mengambil keputusan atau tindakan penyesuaian yang sehat secara rasional sehingga tujuannya tercapai yang biasa disebut dengan Adjustment. Adjustment bisa dilakukan dengan cara aktif maupun pasif.
Namun, jika akal sehatnya tidak mempu berfungsi sebagaimana mestinya, perilaku yang bersangkutan dikendalikan oleh hasrat emosionalnya. Dengan demikian, meskipun ia berusaha mencapai penyelesaian dan pencapaian tujuannya, kemungkinan besar akan selalu kandas bahkan mungkin mendapatkan hasil dan mengalami situasi yang lebih buruk dari apa yang di harapkan, perilaku tersebut disebut dengan Maladjustment. Jenis perilaku Maladjustment yaitu agresi marah, kecemasan tak berdaya, regresi, fiksasi, represi, rasionalisasi, proyeksi, sublimasi, kompensasi, dan berfantasi.

Unit 3
Keragaman Dalam Kecakapan dan Kepribadian serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Orang yang cakap adalah seseorang yang tampak dalam bertindak secara cepat dalam waktu yang singkat, tepat yang hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan, dan dengan mudah tanpa menghadapi hambatan dan kesulitang yang berarti. Dalam term psikologis dapat digunakan sebutan, orang itu berperilaku inteligen.
Kecakapan individu tidak hanya diperoleh dari kelahirannya semata-mata, tetapi juga karena perkembangan dan pengalamannya. Kecakapan dibedakan kedalam dua kategori, yaitu kecakapan nyata atau aktual yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga karena merupakan hasil atau belajar yang bersangkutan dengan cara, bahan, dan dalam hal tertentu yang dijalaninya, dan kecakapan potensial yaitu yang diperoleh dari pembawaan kelahirannya, yang mungkin dapat merupakan abilitas dasar umum dan abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu.
Indikator-indikator perilaku inteligen yaitu kemudahan dalam menggunakan bilangan, efisiensi dalam berbahasa, kecepatan dalam pengamatan, kemudahan dalam mengingat, kemudahan dalam memahami hubungan, dan imajinasi.
Pembagian kategori dalam term kecakapan dasar umum, yaitu superior atau genius, normal, dan sub-normal atau mentally deffective. Mentally deffective dibedakan menjadi debil, imbecil, dan idiot. Dalam term kecakapan dasar khusus, orang-orang dapat dikelompokkan ke dalam ketegori yang memiliki kemampuan dasar khusus dalam bidang bilangan, bahasa, tilikan ruang, tilikan hubungan sosial, dan gerak motoris.
Dalam menandai kecakapan dasar umum siswa, guru dapat mengamati secara longitudinal yaitu mengikuti urutan waktu perkembangannya dari saat ke saat. Dan cross sectional yaitu dalam waktu serempak membandingkan siswa satu kategori umur dengan lainnya dalam kelas atau kelompok siswa manapun. Dalam menandai kecakapan dasar khusus siswa, para guru juga dapat menggunakan pola pendekatan yang sama. Tetapi observasi lebih difokuskan kedalam mata pelajaran atau bidang studi, atau kelompok bidang studi yang secara konseptual dapat dikategorikan ke dalam bidang studi humaniora-filosofis, bidang studi humaniora kultural, bidang studi sosial, bidang studi eksakta, bidang studi teknologis, dan bidang studi psikomotoris.
Jika kecakapan hanya mewujudkan kualifikasi inteligensinya dari perilaku individu, kepribadian menunjukkan kepada kualitas total perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik, yaitu bersifat khas sehingga dapat dibedakan individu yang satu dengan yang lainnya. Keunikannya itu didukung oleh sstruktur organisasi ciri-ciri jiwa-raganya yang terbentuk secara dinamis.
Beberapa pendekatan dalam memahami aspek-aspek kepribadian yaitu melalui teknik wawancara dengan menciptakan situasi percakapan yang berstruktur dan dibakukan dan dengan teknik studi kasus dengan melakukan analisis yang komperhensif terhadap semua bentuk informasi yang dapat dihimpun mengenai diri seseorang, termasuk perkembangan sejarah hidupnya. Adapun teknik lain apabila dapat ditunjang oleh berbagai informasi dari hasil pengukuran, yaitu skala penilaian, kuesioner atau inventori, tes situasi dan tes proyeksi.
Jika dikatakan bahwa struktur kepribadian itu terorganisasikan secara dinamis, hal itu mengandung makna bahwa sampai batas tertentu pola kepribadian itu mengalami perkembangan dan aspek-aspek tertentunya masih mungkin mengalami perubahan.
Pengukuran kecakapan bisa dilakukan dengan Test Binet Simon yaitu indeks kecerdasan seseorang dinyatakan dengan IQ yang diperoleh dengan jalan membandingkan hasil jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan untuk tingkat umur-umur tertentu dengan umur yang sebenarnya menurut kelahiran. Test Binet Simon dipersiapkan untuk orang yang berusia mulai 3 sampai 15 tahun.
Secara teoretis, kecenderungan-kecenderungan bakat khusus baru dapat dideteksi mulai usia sekitar 5 tahun. Dengan memperhatikan penonjolan-penonjolan hasil yang dicapai anak yang bersangkutan dalam tes yang sesuai dengan tingkat-tingkat usianya itu, kita dapat melihat dalam bakat mana seseorang itu cenderung kuat kecakapan dasar khususnya.
Diantara alat ukur kepribadian yang amat penting diketahui para guru ialah berkenaan dengan minat, sikap, dan kebiasaan belajar. Ada enam minat dasar atau motif-motif dan sikap penilaian terhadap sistem nilai yang dijabarkan dari tipe manusia yang dikembangkan oleh Spranger, ialah teoretis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius.
Woodworth mengemukakan beberapa bukti saling mempengaruhi antara pembawaan dan lingkungan, yaitu eksperimen dengan anak kembar sama, eksperimen dengan menciptakan lingkungan hidup yang sama dalam suatu asrama terhadap sejumlah anak yang berbeda pembawaannya, adanya hibrida, dan adanya giganticism pertumbuhan tubuh luar biasa cepatnya.

1 komentar:

langvalentini mengatakan...

Casino Finder (2021) - Find Casinos Near You
Find Casinos Near You in 2021 - Use our complete 전라북도 출장마사지 Local Casino Finder to 양주 출장안마 quickly 보령 출장샵 see all casinos in the USA - 서울특별 출장마사지 We have over 700+ casinos worldwide. 여수 출장샵